BERITASUKABUMI.ID – Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Deni Hermawan meninjau langsung kondisi ambruknya atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cicewol yang berlokasi di Kampung Cicewol RT 04/04 Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (17/11/22).
Berdasarkan informasi, ambruknya dua atap ruang kelas tersebut akibat adanya angin kencang yang terjadi pada Rabu, 16 November 2022 kemarin sekitar pukul 13.00 WIB.
Deni mengatakan, pada kesempatan ini dirinya sudah bisa meninjau langsung kondisi SDN Cicewol ini, sehingga dari hasil kunjungan ini akan dijadikan bahan untuk disampaikan kepada Pimpinan di Dinas Pendidikan.
“Kami sangat prihatin setelah melihat kondisi seperti ini, namun hasil kunjungan hari ini akan menjadi bahan intervensi program selanjutnya untuk SDN Cicewol di tahun 2023 nantinya,” ujarnya kepada beritasukabumi.id.
Lanjutnya, untuk di tahun anggaran 2022 memang agak sulit karena sudah memasuki akhir tahun, jadi untuk menyusun bagaimana perencanaannya sesuai dengan prosedur yang ada.
“Untuk sementara proses belajar mengajar harus tetap berjalan, nanti skenarionya seperti apa akan kita coba komunitaskan dengan pihak kepala sekolah dengan sarana yang terbatas,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Cicewol, Ateng Sukandar mengatakan, robohnya dua atap ruang kelas ini memang kondisinya sudah rusak dan cukup memprihatinkan, sehingga pada kemarin siang atap ruangan tersebut ambruk.
“Sudah 2 tahun yang lalu semenjak adanya pandemi Covid-19 ini ruangan sudah tidak dipakai, mengikat kondisi 2 ruangan ini sudah tidak layak digunakan, takut sewaktu-waktu roboh dan menimpa anak-anak murid yang sedang belajar,” ujarnya.
Untuk sementara ruang belajar mengajar untuk anak-anak murid SDN Cicewol menggunakan ruangan yang ada, dengan jumlah yang ada saat ini sebanyak 9 ruangan yang terpakai.
“Sedangkan jumlah murid SDN Cicewol sebanyak 343 murid dan setiap kelas jumlah muridnya rata-rata 32 orang, maka jadwal belajar mengajar murid kelas 1 sampai dengan 3 menggunakan sistem rombongan belajar (Rombel) yaitu pembagian waktu belajar mengajar dalam 1 ruangan kelas,” ungkapnya.
Reporter: Usep Suherman
Redaktur: Herwanto