BERITASUKABUMI.ID – Sebuah Grosir Sembako yang beralamat di Kampung Cigombong RT 02/08, Desa/Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi didatangi Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Awalnya, pemilik grosir kedatangan seorang pria dengan pura-pura ingin membeli bahan untuk membuat kue. Berhubung barang yang ingin dibelinya tidak tersedia di grosir tersebut, akhirnya pria itu memesan bahan-bahannya.

“Jadi kedatangan pria itu pagi, pada hari Sabtu, 12 Juli 2025. Dia tiba-tiba datang ke grosir untuk membeli bahan kue seperti terigu segitiga, super polymer, tepung roti, baking soda merk merak dan lainnya,” ujar Anak pemilik Grosir, Fitri Rahayu kepada beritasukabumi.id melalui sambungan telpon, Senin (14/07/25).

Lanjutnya, karena bahan-bahan tersebut tidak tersedia akhirnya pria itu memesan tepung terigu segitiga 6 karton, super polymer 20 kg, tepung roti 3 bal, beking soda cap merak 35 pcs dan bahan lainnya.
“Nah, yang anehnya pas pukul 14.00 WIB pada hari yang sama, ada seorang pria yang ngaku salles tiba-tiba datang untuk menawarkan bahan-bahan kue. Bahan yang ditawarkannya percis apa yang dipesan si pria yang datang pas paginya. Ya berhubung saya butuh untuk memenuhi pesanan, akhirnya saya pun membeli baking soda cap merak 35 pcs dengan harga per pcs-nya Rp345 ribu dan total keseluruhannya mencapai Rp12.075.000,” kata dia.
Menurutnya, setelah baking soda cap merak itu dibuka, ternyata tidak sesuai, bahkan isi di dalamnya hanya tepung maizena seberat 3 ons, kalau dijual perkilo di grosir hanya Rp15 ribu.
“Sampai saat ini, pesanan barangnya tidak diambil, nomor handphonenya tidak aktif. Bahkan nomor handphone si salles yang menawarkan barang itu juga sama nomornya tidak aktif, saya sempat berpikir apakah mereka berdua sekongkol gitu ya,” ucapnya.
Ia mengimbau, untuk pemilik grosir atau toko sembako harap hati-hati ketika ada orang ciri-ciri badan tinggi besar dengan pura-pura sebagai pembeli dan salles bahan-bahan kue, jangan terlalu dihiraukan. Karena itu hanyalah modus kejahatan. “Karena saya pribadi sudah jadi korbannya, hingga rugi belasan juta rupiah,” pungkasnya. (Red)





