BERITASUKABUMI.ID – Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa para pahlawan. Tidak cukup hanya mengingat mereka dalam kata-kata semata, tetapi juga mentransformasikan semangat perjuangan mereka menjadi kekuatan untuk melangkah maju.
Hari Juang Siliwangi adalah salah satu momentum bersejarah yang tidak boleh terlupakan, dimana Palagan Bojongkokosan menjadi saksi bisu dari keberanian para pendahulu kita yang mengorbankan jiwa raga dalam upaya mempertahankan kedaulatan Negara dan Bangsa Indonesia.
Di situlah sejarah menorehkan cerita keberanian yang abadi: para pejuang Siliwangi yang berjuang dengan penuh semangat melawan penjajah, tanpa takut menghadapi maut.
“Darah mereka yang mengalir di Palagan Bojongkokosan tidak hilang sia-sia, ia menjadi benih kebanggaan yang kini mengalir dalam tubuh setiap anak bangsa. Namun, kita tidak bisa hanya beristirahat pada prestasi masa lalu. Seperti yang sering kita dengar, jika para pendahulu berjuang melawan bangsa asing, tanggung jawab kita hari ini lebih berat dalam mengisi kemerdekaan. Kita harus menghadapi “bangsa sendiri” — artinya, menghadapi tantangan internal seperti korupsi, ketidaksetaraan, dan kelemahan dalam tata kelola negara,” ujar Anggota DPRD Kab. Sukabumi, Fraksi PKB, Bayu Permana, Selasa (09/12/25).
Hari Juang Siliwangi juga membawa spirit yang krusial bagi anak bangsa agar segera terbebas dari segala bentuk kolonialisme, termasuk warisan kolonial yang masih melekat sampai hari ini.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah kebijakan tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) yang masih mengikuti pola eksploitatif zaman penjajahan.
“Hal ini membuat negara kita berada dalam posisi gamang: di satu sisi harus memenuhi kebutuhan pertumbuhan ekonomi, di sisi lain harus menghadapi ancaman bencana alam yang semakin sering dan parah. Semangat para pejuang Siliwangi harus menjadi pemicu bagi kita untuk mereformasi kebijakan ini, menciptakan tata kelola SDA yang berkelanjutan, yang menghormati alam dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, menghargai jasa pahlawan bukanlah sekadar ritual tahunan. Ia adalah komitmen untuk menjalankan tugas yang mereka tinggalkan: membangun bangsa yang adil, makmur, dan mandiri.
“Hari Juang Siliwangi mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang mahal, dan keberlanjutan bangsa tergantung pada seberapa kita mampu menjaga semangat perjuangan para pendahulu dalam setiap langkah kita hari ini,” pungkasnya.
Redaktur: Herwanto




