BERITASUKABUMI.ID – Warga Kampung Manggis Girang RW 10, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi inginkan adanya pemekaran desa. Pasalnya, selama ini wilayah tersebut kurang terurus, baik itu dari segi pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Inisiator RW 10, Zulkarnaen mengatakan, beberapa tahun kebelakang, warga di ke RW an 10 sudah serba mandiri, tanpa adanya keterlibatan pihak pemerintah desa setempat.
“Kalau ada pembangunan jalan lingkungan, pemberdayaan perekonomian masyarakat kita pikirkan secara mandiri saja, paling kita melibatkan pelaku usaha yang ada di wilayah ke RW an,” ujarnya kepada beritasukabumi.id, Selasa (13/05/25) lalu.
Lanjutnya, bahkan di ke RW an 10 sudah menjalankan program iuran lingkungan Rp1000 sehari dan peruntukannya bagi kepentingan masyarakat umum seperti untuk pembangunan jalan, perbaikan rumah, kegiatan sosial, PHBI, pengobatan gratis untuk warga dan lainnya.
“Alhamdulilah program keagamaan, sosial dan kegiatan umum lainnya sudah kita laksanakan dari jauh-jauh hari, bahkan sekarang ini kita sedang merencanakan untuk pembelian mobil siaga untuk masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, warga di lingkungan RW 10 sudah bulat menginginkan adanya pemekaran desa, karena di wilayah desa benda ini sudah padat penduduk dan menurut informasi ada 20 ribu jiwa dari 12 ke RW an dan 49 ke RT an. Jadi, jika hanya mengandalkan anggaran dana dari desa tidak akan terurus dan kurang merata.
“Saya bersama pengurus di RW 10 sudah komunikasi dengan para pengurus dan tokoh masyarakat dari ke RW an 05, 06 dan 03. Alhamdulillah responnya baik. Bahkan, kita sudah melakukan pendataan persetujuan warga dari 4 ke RW an, untuk RW 10 dan 05 alhamdulillah sudah selesai tinggal 2 RW lagi yang belum,” ucapnya.
Ia menegaskan, pada tahun 2026 nanti pemekaran desa itu sudah ada jawaban dari pemerintah daerah. “Target saya tahun 2026 pemekaran desa ini sudah ada jawaban dan sudah berjalan, karena masyarakat pun sudah menginginkan adanya perubahan baik itu dari segi pendidikan, perekonomian, pembangunan, kesejahteraan, dan lainnya,” bebernya.
“Alhamdulillah, program ini sudah kita pikirkan matang-matang, karena selama ini kita sudah mandiri. Dari segi pendapatan asli wilayah juga sudah ada tinggal pembuatan legalitas saja dan sedang diurus. Kita sudah punya Linmas sendiri dan sudah mendapatkan insentif. Fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, MTs, Puskesmas Pembantu, Bidang usaha Industri, Pertanian, Peternakan dan sarana olahraga di wilayah kami sudah ada. Nah nanti kekurangannya, insya allah akan kita lengkapi kedepannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Benda, Hamdan Triaji mengatakan, dirinya mempersilahkan untuk pemekaran yang penting menempuh secara administrasi.
“Nah untuk program-program di Kampung Manggis Girang selama ini masih berjalan, baik itu secara pelayanan administrasi, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Nah untuk informasi pemekaran ini sebenarnya kami sudah pernah mendengar dan pihak desa menunggu untuk diskusi dan membahas pemekaran desa,” pungkasnya. (***)