BERITASUKABUMI.ID – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cicurug yang berlokasi di Jalan Alternatif Koramil, nomor 65, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi membutuhkan anggaran untuk perluasan sarana ibadah (masjid) yang berada di lingkungan sekolahnya.
Humas SMAN 1 Cicurug, Nurjaka mengatakan, fasilitas ibadah (Masjid) di sekolah tersebut memang sudah ada, namun tidak mencukupi untuk menampung ibadah siswa-siswi dalam menunaikan shalat dzuhur dan ashar secara berjamaah.

“Masjidnya 2 lantai, yang bawah untuk siswa dan yang lantai atas untuk siswi. Masjid yang sudah ada yaitu ukuran 12 meter x 10 meter, hanya menampung 90 orang siswa dan 50 siswi sedangkan jumlah siswa-siswi di sekolah ini sekitar 1.244 orang, secara otomatis shalatnya secara bergantian. Bahkan sebagian para pelajar melakukan ibadah shalat di ruangan kelas, karena mengejar waktu istirahat yang terbatas,” ujarnya, Kamis (05/12/24).
Lanjutnya, jadi para siswa-siswi ini menunaikan shalat dzuhur berjamaah memanfaatkan waktu istirahat kedua yaitu pukul 11.45 WIB dan masuk kelasnya lagi sekitar pukul 12.15 WIB.
“Tapi kami dari pihak sekolah memberikan toleransi kepada siswa-siswi yang melaksanakan ibadah shalat dzuhur untuk masuk ruang kelas sekitar pukul 12.30 WIB.
Menurutnya, selain mewajibkan menunaikan shalat dzuhur dan ashar berjamaah, pihak sekolah itu juga mewajibkan shalat dhuha berjamaah kepada siswa-siswinya, yaitu setiap hari jumat.

“Nah, untuk shalat dhuha kita menunaikannya di area lapangan terbuka, alhamdulillah kami lakukan rutin setiap hari jumat,” kata dia.
Maka dari itu, pihaknya membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk melakukan renovasi perluasan masjid agar bisa menampung siswa-siswi dalam menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.
“Karena jumlah siswa-siswa di sekolah ini mencapai 1.258 orang, terdiri dari 756 orang siswi dan 502 orang siswa. Saya berharap ada dermawan atau donatur yang terketuk hatinya untuk membantu perluasan masjid yang ukuran awal 12 meter x 10 meter menjadi 12 meter x 37 meter yang diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp800 juta,” pungkasnya.
Redaktur: Herwanto




