BERITASUKABUMI.ID – Anggota Komisi IX DPR-RI Fraksi P-Golkar Hj. Dewi Asmara bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menggelar promosi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Kampung Manggis Girang RT 04/05, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/08/23).
Dewi mengatakan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi angka stunting yang berada di Kabupaten Sukabumi, khususnya di Kecamatan Cicurug.
“Jadi pencegahan stunting ini, walaupun belum optimal itu sebabnya kita harus terus sosialisasi kepada masyarakat. Karena sejauh ini kalau berbicara Provinsi Jawa Barat awalnya dari nomor 28 sekarang sudah turun ke nomor 22. Kita berharap harus masuk 10 besar bila perlu tidak ada sama sekali,” ujarnya kepada awak media.
Lanjutnya, nah untuk itu perlu perhatian dari kita terhadap stunting ini dilakukan oleh berbagai kementerian. Bahkan sekarang dari kementerian kesehatan kami mengusahakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) itu sekitar Rp300 juta kepada puskesmas-puskesmas untuk memberikan makanan tambahan bagi posyandu-posyandu.
“Nah, kami sambil turun, sosialisasi, melihat dan kelihatannya belum optimal, ada juga yang melaksanakan ada juga yang disinyalir, jangan sampai dana stunting ini kemudian dipakai menjadi perjalanan dinas atau rapat,” tegasnya.
Maka dari itu, dirinya terjun ke lapangan bertujuan untuk mengawasi anggaran yang sudah dikucurkan pemerintah untuk penanganan stunting.
“Intinya saya turun ke rakyat bersama rakyat disamping mengedukasi kita juga mengawasi secara langsung apakah sampai dana-dana alokasi kesehatan kepada puskesmas dan BOK yang sudah diberikan kepada puskesmas dan seharusnya itu untuk makanan tambahan bergizi,” kata dia.
“Dan menurut pantauan kami dari seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Sukabumi memang belum maksimal. Sepengatahuan kami ketika di Ciracap, Puskesmas terima Rp300 juta pertahun yang khusus untuk posyandu saja. Jadi, puskesmas yang membelikan makanan tambahan yang bekerja sama dengan posyandu,” bebernya.
Ia berharap, anggaran tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan dan jangan sampai dipergunakan untuk transportasi.
“Dana itu yang memperjuangkan dari komisi IX dalam bentuk BOK, kemudian DAK kesehatan untuk perbaikan-perbaikan puskesmas. Jadi ketika saya turun ke masyarakat dalam rangka pengawasan sekaligus silaturahmi,” pungkasnya.
Redaktur: Yanto