BERITASUKABUMI.ID – Menko Perekonomian yang juga selaku Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto menghadiri pelantikan pengurus wilayah Majelis Da’wah Islamiyah (MDI) Provinsi Jawa Barat periode 2022-2027 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fitroh Yaspida, Jalan Parungseah No.43 KM.4 Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (05/11/22).
Acara pelantikan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dan Hari Sumpah Pemuda tahun 2022.
Ketua Umum MDI KH. M Choirul Anam MZD mengatakan, Majelis Da’wah Islamiyah di Jawa Barat ini yang pertama kali melakukan konsolidasi setelah muktamar luar biasa di Jakarta.
“Kenapa diadakan muktamar luar biasa, karena MDI selama 6 tahun sudah tidak aktif atau terjadi kepakeman, sehingga baru diadakan muktamar luar biasa di tahun 2022 dan Jawa Barat ini yang pertama melakukan pelantikan, akan menyusul Jawa Timur, Jateng, Lampung, Sumatra Selatan dan yang lainnya” ujarnya kepada beritasukabumi.id.
Menurutnya, pelantikan tersebut, bermaksud untuk mengembalikan tugas pokok dari MDI dalam menyampaikan Amar Makruf Nahi Mungkar dan dakwah yang tetap memberikan frame serta memberikan nasehat dengan cara yang baik.
“Amar Makruf Nahi Munkar berisi perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Nah, lebih penting juga MDI punya misi bagaimana dengan dakwah itu bisa menggugah semangat kebangsaan untuk menjaga keutuhan bangsa ini,” paparnya
Oleh karena itu, ia berharap pada konsentrasi politik tahun 2024 mendatang, tidak ada lagi muncul politik identitas. Namun, biarlah calon-calon Presiden RI ini adu gagasan dan lainnya. Karena masih terasa pemilih yang lalu terjadi polarisasi, ini jangan sampai terjadi.
“Baik kepada calon Presiden dan Wakil Presiden, partai pengusung sekali lagi kita harus adu konsep, adu program gagasan, bukan menonjolkan soal identitas. Baik itu agama, suku atau lainnya,” bebernya.
Lanjutnya, Ini bagaimana peran pemerintah untuk membantu mengembangkan pondok pesantren. Pihaknya menambahkan, MDI merupakan sayap partai Golkar yang telah didirikan pada tahun 1978 silam. saat ini MDI sudah menjadi ormas yang mandiri dan afiliasi politiknya kepada Golkar dan secara otomatis orientasi politiknya akan mengikuti garis dari partai Golkar.
“Kami berharap domainnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan harapan kita Pak Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan partai yang besar saya kira punya change atau kesempatan untuk itu,” kata dia.
“Yang penting bisa menjaga keutuhan bangsa dan menjaga masyarakat. Besok kalau gak salah KIB-nya di Ujung Pandang Makasar,”pungkasnya
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tadi telah melaksanakan pelantikan Ketua MDI di Pondok Pesantren Yaspida. Ini menunjukan bahwa Golkar dekat dengan umat. Apalagi Golkar punya beberapa ormas, majelis dakwah islamiyah ada laskar ulama dan ada juga al-hidayah.
“Kami menilai tidak memiliki keinginan ada politik yang identitas. Karena, menurut saya partai politik itu yang diurus adalah masyarakat tentunya karena Indonesia adalah negara Islam dan yang paling banyak umatnya,” ujarnya.
Hal tersebut untuk menunjukan partai Golkar dekat dengan Pondok Pesantren. Selain itu, pada peringatan Hari Santri Nasional, tentunya pada tantangan yang lalu, ia berbicara mengenai kolonialisme atau penjajahan.
“Kalau sekarang tentu kita perangi kebodohan dan kemiskinan. Sementara, kalau Pilpres jadwalnya masih tahun depan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, dalam sambutannya Pimpinan Dassyifa Al-Fitroh Yaspida Sukabumi, Supriatna Mubarok mengatakan, ia bersama para santrinya telah mendoakan Airlangga Hartarto untuk jadi Presiden 2024 mendatang.
“Semoga Pak Airlangga yang sudah datang ke Ponpes ini, nanti kedepannya bisa menjadi Presiden RI,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan konsep diri manusia untuk mengejar cita-cita yang diinginkannya. Terutama untuk Airlangga Hartanto yang bercita-cita ingin menjadi presiden RI. Bahkan saat kedatangan Airlangga ke Ponpes Yaspida Sukabumi disambut para santri dengan melantunkan shalawat dan mendoakan Airlangga Hartarto agar menjadi Presiden RI 2024 mendatang.
“Airlangga terbukti memiliki kualitas kepribadian yang baik, nasionalis dan religius serta memiliki pengalaman dalam pemerintahan,” pungkasnya.
Reporter: Usep Suherman
Redaktur: Herwanto