BERITASUKABUMI.ID – Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suradita yang berada di Kampung Suradita, RT 18/08, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di bangunan sekolah darurat.
Kepala Sekolah SDN Suradita, Edi Junaedi mengatakan, dengan adanya KBM di tempat tersebut dikarenakan bangunan sekolah sebelumnya rusak berat setelah diterjang bencana pergerakan tanah pada tahun 2021 lalu.
“Maka dari itu, sebanyak 49 siswa-siswi SDN Suradita harus rela belajar di bangunan yang terbuat dari anyaman bambu,” ujarnya kepada beritasukabumi.id. Senin (09/01/23).
Lanjutnya, selain bangunannya menggunakan bahan bambu bitung dan berdindingkan bilik atau anyaman bambu atapnya pun dari bahan terpal.
“Ukuran bangunan sekolah darurat ini adalah 8 x 12 meter yang telah dibangun oleh warga sekitar yang bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Gegerbitung,” jelasnya.
“Bangunan tersebut berdiri di lahan milik perkebunan dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi bangunan sekolah yang rusak,” kata dia.
Karena kondisi bangunan sebelumnya memang sangat rusak, sehingga jika dipaksakan khawatir bangunan tersebut ambruk dan menimpa siswa.
“Kami bersama warga berinisiatif membangun sekolah darurat dengan swadaya masyarakat, sambil menunggu bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Menurutnya, bangunan sekolah di SDN Suradita yang rusak itu antara lain, ruang kantor terdampak akibat pegerakan atau pergeseran tanah, dan bangunan yang mengalami keretakan berada di teras dan halaman sekolah dengan kondisi tanahnya sudah amblas dan berlubang.
“Sedangkan untuk bangunan WC dan Musholla, kondisi tanahnya juga anjlok, sehingga terlihat kondisi bangunannya miring,” kata dia.
Di hari pertama para siswa-siswi melakukan pembelajaran di bangunan sekolah darurat dengan kondisi seadanya itu, mereka semua tidak mengeluhkan apapun. Namun, meski demikian pihak sekolah terus berupaya semaksimal mungkin untuk meminta bantuan kepada pemerintah agar dapat membantu mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut.
“Kami akan coba berusaha melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk tindak lanjut mengatasi permasalahan ini, nanti kita akan membahas masalah tanah mandiri untuk bangunan sekolah baru,” pungkasnya.
Reporter: Usep Suherman
Redaktur: Herwanto