BERITASUKABUMI.ID – Perwakilan mahasiswa dari enam kecamatan lokasi KKNT Inovasi IPB University memaparkan capaian program kerja pada Lokakarya 2 yang diselenggarakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini menjadi penutupan pelaksanaan KKNT Inovasi yang telah berlangsung selama 40 hari di 18 desa.
Sebanyak 181 mahasiswa dari berbagai program studi IPB University terlibat dalam KKNT Inovasi tahun ini. Selama pelaksanaan, mereka ditempatkan di desa-desa sesuai hasil identifikasi permasalahan dan potensi wilayah. Fokus utama program meliputi pengelolaan sampah, edukasi pencegahan stunting, edukasi kesehatan, pembersihan lingkungan, serta program pendidikan untuk siswa sekolah seperti pengenalan ilmu meteorologi, mitigasi bencana, pembelajaran bahasa Inggris, edukasi anti-bullying, dan penguatan karakter.
Selain program prioritas tersebut, mahasiswa juga menjalankan kegiatan pengembangan pertanian, pemberdayaan UMKM, dan pelatihan kewirausahaan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan peluang ekonomi masyarakat. Di samping itu, sejumlah kegiatan insidental turut mewarnai pelaksanaan KKN, seperti perayaan 1 Muharram, pendampingan posyandu, pemberian makanan tambahan (PMT), pengajian, hingga revitalisasi situs warisan UNESCO.
Dalam pemaparan hasil, masing-masing kecamatan diwakili oleh perwakilan mahasiswa yang menyampaikan capaian, kendala, dan rekomendasi keberlanjutan program. Salah satu poin evaluasi yang disampaikan adalah pentingnya kajian kondisi faktual sebelum merancang program kerja. Mahasiswa menilai bahwa langkah tersebut akan membantu menempatkan sumber daya secara lebih tepat, misalnya di desa dengan potensi pertanian, mahasiswa dari program studi pertanian, peternakan, kelautan, atau teknologi pangan akan lebih relevan untuk ditempatkan.
Mahasiswa yang melaksanakan KKNT juga menekankan bahwa keberlanjutan program menjadi kunci agar manfaatnya tetap dirasakan oleh masyarakat setelah KKN berakhir.
Mahasiswa menyampaikan bahwa pelatihan dan motivasi berkelanjutan bagi warga menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga hasil program tetap berjalan.
Luaran kegiatan KKNT Inovasi 2025 sangat beragam. Produk yang dihasilkan mencakup media cetak seperti poster, leaflet, dan buku panduan; media digital berupa video edukasi, website desa, dan publikasi di media massa maupun media sosial; hingga produk kerajinan dan olahan. Selain itu, mahasiswa juga membuat peta tematik seperti peta tutupan lahan, peta administrasi desa, dan peta kerawanan bencana.
Ketua bidang di Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras mahasiswa IPB University. Ia menekankan bahwa kegiatan KKNT Inovasi tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada desa, tetapi juga membantu pemerintah daerah dalam memperoleh data dan inovasi yang relevan untuk pembangunan.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi seperti ini sebaiknya dilanjutkan dan diperkuat, sehingga potensi desa dapat dioptimalkan dengan pendekatan ilmiah.
Ia juga menyampaikan harapan agar program serupa dapat terus diselenggarakan dengan perencanaan yang matang, termasuk penyesuaian bidang keilmuan mahasiswa dengan kebutuhan desa. Dengan demikian, setiap program dapat memberikan hasil yang lebih spesifik, terukur, dan berkelanjutan.
Melalui Lokakarya 2 ini, Bappelitbangda menilai bahwa KKNT Inovasi IPB University menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah. Program ini bukan hanya sarana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga wadah pembelajaran sosial bagi mahasiswa untuk memahami dinamika masyarakat secara langsung.
Dengan capaian yang telah diraih, diharapkan hasil-hasil KKNT Inovasi 2025 dapat menjadi pijakan bagi inovasi-inovasi berikutnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi. (***)