BERITASUKABUMI.ID – Pengentasan gizi buruk yang menjadi prioritas program nasional, nampaknya hanya isapan jempol saja, pasalnya Gizi buruk terjadi terhadap warga inisial DS (12) warga Kampung Manglid, RT 03/03, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. DS yang merupakan prempuan kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi mengalami gizi buruk sehingga tidak bisa beraktivitas seperti teman sebayanya dengan kondisi kesehatan yang tidak bisa sekolah.
Setelah mendapatkan inforamsi tersebut Camat Sukalarang Yanyan Suryana bersama pihak Puskesmas Sukalarang langsung menuju rumah DS yang mengidap Gizi Buruk.
“Setelah kami mengunjungi rumahnya, kami mendapatkan informasi bahwa DS hidup bersama nenekny, sementara Ibunya meninggal dunia, DS yang pada saat itu lahir dalam kondisi normal,” kata Yanyan.
Yanyan mennerangkan, DS pada saat itu lahir normal seabagaimana mestinya anak lahir dalam kondisi sehat.
“Namun pada 30 Agustus 2023 itu Dewi jatuh sakit dan dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi selama enam hari dengan diagnosis gizi buruk dan tifoid,” jelasnya.
Selama perawatan, kata Yanyan, berat badan Dewi menurun sebanyak tiga setengah kilogram, dari 22 kilogram menjadi 18,5 kilogram.
“Menurut pengakuan neneknya, pola makannya Dewi sejauh ini sudah mengikuti anjuran dengan makan tiga kali sehari dan mengonsumsi protein hewani seperti telur dan ayam,” ucap Yanyan.
“Meskipun begitu, indeks massa tubuh Dewi hanya 12,82 dan kata dokter dari rumah sakit Bunut angka itu yang menunjukkan status gizi buruk,” ucapnya.
Untuk membantu pemulihan, Dewi disarankan agar ia mengonsumsi makanan empat kali sehari dengan porsi yang lebih kecil. Selain itu juga mengonsumsi makanan ringan dua kali sehari.
“Hal ini diharapkan dapat membantu Dewi untuk mendapatkan gizi yang cukup dan membantu dalam pemulihan kesehatannya,” tutupnya.
Redaktur: FKR